KamusDaerah adalah kamus translate terjemahan bahasa daerah online terlengkap dari berbagai bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau sebaliknya. KamusDaerah.com. Home; Artinya: 1 waktu yang akan datang, di kemudian hari 2 ngajaga, menjaga. • Bahasa Bali • Bahasa Banjar • Bahasa Betawi • Bahasa Bugis • Bahasa Jawa • Bahasa
Bahasa Gayo merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, bahasa Gayo ada kaitannya dengan bahasa Suku Batak di Sumatera Utara. Daerah inti yang menggunakan bahasa Gayo seperti Gayo Lues, Bener Meriah serta Kecamatan Serba Jadi di Kabupaten Aceh Timur. Ketiga daerah tersebut merupakan daerah inti dari suku Gayo yang kesehariannya menggunakan bahasa Gayo, bahasa Gayo termasuk dalam bahasa “Northwest Sumatra Barrier Islands” yang merupakan bahasa dari Austronesia. Adanya pengaruh dari luar daerah membuat bahasa Gayo dari ketiga daerah tersebut berbeda–beda. Misalnya mereka yang berada di Lokop bahasa Gayonya sudah berbeda dengan Gayo Lues, Gayo Kalul, Gayo Lut, dan Linge. Hal ini dikarenakan Lokop mempunyai pengaruh dari bahasa Aceh Timur. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa daftar kata untuk belajar bahasa Gayo yang dapat Anda coba dalam keseharian agar lebih fasih dalam menggunakannya. [extoc] Tips Belajar Bahasa Aceh Gayo Daftar Terjemahan Bahasa Gayo Ke dalam Bahasa Indonesia “Basa Gayo” yang berarti “bahasa Gayo”. “siapa nama kamu’ dalam bahasa Gayo yaitu “Sahen Geral Ni kam”. “Geralku Embun” yang berarti “nama saya Embun”. Ketika Anda ingin menanyakan kabar dalam bahasa Gayo maka ungkapkan dengan kata “hana keber?”. “Nge ke mangan?” yang artinya “sudah makan?”. Ketika jawaban Anda belum maka ucapkan “gere ilen”. “i Mely ko taring i siheen?” memiliki arti “si Mely kamu tinggal dimana?”. “Kapan ia datang kerumah saya” dalam bahasa Gayo yaitu “selo geh we ku umahku?” “Ama male beluh ku Jogja serloni artinya “Ayah akan pergi ke Jogja hari ini”. “mampir ke rumah” dalam bahasa Gayo yaitu “singah ku umah”. “barik seli ike ara masa” yang artinya “kapan-kapan jika ada waktu”. “i pangan yoh, enti kemel-kemel artinya “ayo dimakan, tidak usah malu-malu”. “aku male ulak” dapat diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu “saya ingin pulang”. Untuk mempertanyakan kondisi “sedang apa” dalam bahasa Gayo yaitu “tengah ngune?”. Saat ingin menanyakan kabar dalam bahasa Gayo maka anda gunakan “hana keber?”. Jika jawaban Anda “kabar baik” maka gunakan kata “keber jeroh”. “kunul yoh” artinya “silahkan duduk”. “kejeb boh ku netoss woh mulo” yang berarti “sebentar ya, aku buatkan air dulu”. “entimi sebuk ku” artinya “jangan repot-repot”. “mungune” berarti “ngapain?”. “gati-gati geh ku umah” dalam bahasa Indonesia yaitu “sering-sering mampir kerumah”. “aku ulak mulo boh” dapat diartikan “aku pulang dulu ya”. “nge male megrib” artinya“sudah hampir maghrib”. “boh keta aku ulak muulo, berejeen” artinya “yasudah kalau gitu saya pulang dulu, terimakasih”. “orom-orom” artinya “sama-sama”. ketika Anda ingin mengucapkan “pelan-pelan bawa motornya” dalam bahasa Gayo adalah arih-arih mah kereta waa”. “lewen” artinya “mengajak untuk berkelahi”. “peden” diartikan”mengajak untuk jalan-jalan”. “mengadun” dalam bahasa Indonesia diartikan “mengadukan”. “ogol-ogolen” berarti “ugal-ugalan”. Kosa Kata Terkait dengan Warna-Warna “ilang” artinya “merah” “ijo” diartikan “hijau”. “gelep” yang berarti “gelap” “reduk” berarti “remang-remang. Sementara untuk warna lain yang tidak tercantum, berarti sama dengan bahasa Indonesia pada umumnya. Kondisi Tubuh atau Keadaan “pilek atau flu” dalam bahasa Gayo “Mulelsong”. “bakiren” artinya “migran atau sakit kepala sebelah”. “benger ulu” artinya “pening, pusing, atau sakit kepala”. “kesejuken” dalam bahasa Indonesia berarti “kedinginan”. “keporaken” berarti “kepanasan”. “kebasahan” dalam bahasa Gayo yaitu “ngebasah” Itulah beberapa daftar pelajaran bahasa Gayo beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dengan begitu akan lebih mudah dalam membantu Anda berlatih. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Sayangnya untuk dapat menikmati fitur translate bahasa jawa krama alus dan artinya di v2.0 ini, anda harus masuk terlebih dahulu menggunakan akun google yang anda miliki. Kata kata bahasa jawa tentang cinta dan artinya kata kata gambar lucu lucu. Source: image.slidesharecdn.com. bahasa jawanya mandi dan contohnya dalam kalimat.

See definition of gay on for gayOn this page you'll find 177 synonyms, antonyms, and words related to gay, such as alert, forward, glad, jolly, keen, and for gayMost relevantHow to use gay in a sentence“I do not support gay marriages being recognized in Florida,” he wrote Andrew Walther of man was Xavier Cortada, a gay man who wrote of his frustration that he and his partner of eight years were unable to gay apps, like the newer Mister, have not subscribed to the community/tribe in Florida, Bush was flooded with questions about whether gay marriage could possibly come to the Sunshine the 70s, this myth kept openly gay people out of teaching I not in France—gay, delightful France—partaking of the kindness and civility of the country?After a moment's silence, the cavaliers both burst into a gay had Tom seen his gay and careless cousin in such guise he was restless, silent, intense and it had not been for the presence of Mademoiselle Stéphanie, it would not have been gay for box of the diplomatic corps was just opposite us, and our gay little Mrs. F. sat in it dressed in white of the DayJun 15, 2023Choose the synonym for offhandcavaliermaliciousindefatigable Adapunyang termasuk Sinte murip yang biasanya mengadakan rapat pemili dalam suku Gayo adalah : 1. Sinte mungerje atau pesta pernikahan. 2. Sunat Rasul. Namun pada sinte mungerje, umumnya yang melakukan rapat pemili adalah pada pihak laki-laki pada saat sebelum melakukan resepsi pernikahanya. Beberapa tahun terakhir rapat pemili tidak hanya Glosbe adalah rumah bagi ribuan kamus. Kami tidak hanya menyediakan kamus Indonesia - Gayo, tetapi juga kamus untuk setiap pasangan bahasa yang ada - online dan gratis. Terjemahan dari kamus Indonesia - Gayo, definisi, tata bahasa Di Glosbe Anda akan menemukan terjemahan dari Indonesia ke Gayo yang berasal dari berbagai sumber. Terjemahan diurutkan dari yang paling umum hingga yang kurang populer. Kami melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa setiap ekspresi memiliki definisi atau informasi tentang infleksi. Dalam terjemahan konteks Indonesia - Gayo, kalimat yang diterjemahkan Kamus Glosbe unik. Di Glosbe Anda tidak hanya dapat memeriksa terjemahan Indonesia atau Gayo. Kami juga menawarkan contoh penggunaan yang menunjukkan lusinan kalimat terjemahan. Anda tidak hanya dapat melihat terjemahan dari frasa yang Anda cari, tetapi juga bagaimana menerjemahkannya tergantung pada konteksnya. Memori terjemahan untuk bahasa Indonesia - Gayo Kalimat terjemahan yang akan Anda temukan di Glosbe berasal dari parallel corpora database besar dengan teks terjemahan. Memori terjemahan seperti memiliki dukungan ribuan penerjemah yang tersedia dalam sepersekian detik. Pengucapan, rekaman Seringkali teks saja tidak cukup. Kita juga perlu mendengar seperti apa bunyi frasa atau kalimat tersebut. Di Glosbe Anda tidak hanya akan menemukan terjemahan dari kamus Indonesia-Gayo, tetapi juga rekaman audio dan pembaca komputer berkualitas tinggi. Kamus bergambar Sebuah gambar bernilai lebih dari seribu kata. Selain terjemahan teks, di Glosbe Anda akan menemukan gambar yang menyajikan istilah yang dicari. Otomatis Indonesia - penerjemah Gayo Apakah Anda perlu menerjemahkan teks yang lebih panjang? Tidak masalah, di Glosbe Anda akan menemukan penerjemah Indonesia - Gayo yang akan dengan mudah menerjemahkan artikel atau file yang Anda minati. Bergabunglah dengan lebih dari pengguna dan bantu kami membangun kamus terbaik di dunia. Tambahkan terjemahan Tambahkan terjemahan Bantu kami membuat kamus terbaik. Glosbe adalah proyek berbasis komunitas yang dibuat oleh orang-orang seperti Anda. Silakan tambahkan entri baru ke kamus. Perubahan terbaru Statistik kamus Indonesia - Gayo Bahasa Indonesia Wilayah Native to Indonesia Official language in Indonesia Pengguna Bahasa Gayo Wilayah Native to Indonesia Region Sumatra Pengguna Glosbe Dengan bangga dibuat dengan di Polandia KalauAnda sudah mencoba, tetapi tetap tidak mendapat inspirasi untuk nama anak, silakan beli buku. Di toko buku banyak sekali buku-buku yang berisi daftar nama anak, artinya dan berasal dari bahasa apa. Anda tinggal pilih mana buku yang sesuai dengan keinginan Anda, lalu cari nama yang cocok untuk anak Anda. Bahasa Gayo adalah salah satu bahasa daerah di Aceh yang masih terus hidup dan digunakan oleh sejumlah orang di sana. Bahasa ini memiliki kekayaan kata dan ungkapan yang sangat menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah kata-kata mutiara atau pepatah yang mengandung makna mendalam dan memotivasi. Berikut adalah beberapa kata mutiara Bahasa Gayo beserta artinya 1. Saboh Pe Raso, Saboh Pe Sare Kata mutiara ini berarti “bagi dirimu, bagi orang lain”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memikirkan kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain. Kita harus selalu berusaha untuk membantu sesama dan berbagi apa yang kita miliki. 2. Uteu Nyeumpat Meme, Uteu Nyeurang Memu Kata mutiara ini berarti “lebih baik menahan marah, daripada menyesal”. Artinya, kita sebaiknya tidak mudah marah dan mengeluarkan kata-kata yang kasar. Kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan berpikir dengan tenang sebelum mengambil keputusan. 3. Teungku Mupakat, Mupakat Teundang Kata mutiara ini berarti “siapa yang setuju, dia yang menang”. Artinya, dalam sebuah diskusi atau perdebatan, orang yang mampu meyakinkan orang lain dengan argumen yang kuat akan menjadi pemenang. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk berbicara dengan baik dan menggunakan logika yang tepat. 4. Sama-Sama Ngusarak, Sama-Sama Ngucok Kata mutiara ini berarti “sama-sama menyusuri, sama-sama mengukir”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya mengejar hasil atau tujuan akhir, tetapi juga menikmati proses perjalanan menuju tujuan tersebut. Kita harus belajar untuk bekerja keras dan meraih kesuksesan dengan cara yang benar. 5. Uteu Nyeumbeuk, Uteu Nyeumpeuk Kata mutiara ini berarti “lebih baik mencoba, daripada menyerah”. Artinya, kita sebaiknya tidak mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah atau tantangan. Kita harus belajar untuk berani mencoba dan terus berusaha sampai mencapai tujuan yang diinginkan. 6. Teungku Peutong, Peutong Teungku Kata mutiara ini berarti “siapa yang memberi, dia yang menerima”. Artinya, ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, kita juga akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan yang sama. Oleh karena itu, kita sebaiknya belajar untuk berbagi apa yang kita miliki dengan orang lain. 7. Saboh Pe Cit, Saboh Pe Rakan Kata mutiara ini berarti “bagi harta, bagi ilmu”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya berfokus pada kekayaan materi, tetapi juga kekayaan pengetahuan. Kita harus belajar untuk terus meningkatkan kemampuan dan berbagi ilmu dengan orang lain. 8. Uteu Nyeutama, Uteu Nyengkuyung Kata mutiara ini berarti “lebih baik memberi, daripada menerima”. Artinya, kita sebaiknya belajar untuk menjadi orang yang dermawan dan suka membantu orang lain. Kita akan merasa lebih bahagia dan puas ketika bisa memberikan manfaat bagi orang lain. 9. Teungku Meucat, Meucat Teungku Kata mutiara ini berarti “siapa yang mencari, dia yang menemukan”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya menunggu kesempatan datang, tetapi juga berusaha untuk mencari dan menciptakan kesempatan tersebut. Kita harus belajar untuk proaktif dan tidak takut mengambil risiko. 10. Saboh Pe Bungong, Saboh Pe Rindu Kata mutiara ini berarti “bagi bunga, bagi rindu”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya memberikan benda atau uang, tetapi juga perhatian dan kasih sayang kepada orang yang kita cintai. Kita harus belajar untuk menjadi orang yang peduli dan menyayangi orang lain dengan tulus. 11. Uteu Nyeupah, Uteu Nyeupok Kata mutiara ini berarti “lebih baik memberi, daripada mengambil”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya berfokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga keuntungan bersama. Kita harus belajar untuk berbagi dan membantu orang lain, tanpa mengharapkan imbalan yang besar. 12. Teungku Peureum, Peureum Teungku Kata mutiara ini berarti “siapa yang merasa lelah, dia yang istirahat”. Artinya, kita sebaiknya tidak terlalu memaksakan diri dalam bekerja atau belajar, tetapi juga mengambil waktu untuk istirahat dan melepaskan diri dari rutinitas yang membosankan. Kita harus belajar untuk menjaga keseimbangan hidup dan memperhatikan kesehatan. 13. Saboh Pe Jalan, Saboh Pe Jalan Kata mutiara ini berarti “bagi jalan, bagi jalan”. Artinya, ketika kita bertemu dengan orang lain di jalan, kita sebaiknya memberikan kesempatan untuk orang lain melewati terlebih dahulu. Kita harus belajar untuk menjadi orang yang sopan dan menghargai orang lain. 14. Uteu Nyeuram, Uteu Nyeureueng Kata mutiara ini berarti “lebih baik diam, daripada bicara yang tidak penting”. Artinya, kita sebaiknya tidak terlalu banyak bicara atau mengeluarkan kata-kata yang tidak bermanfaat. Kita harus belajar untuk mendengarkan dan berbicara dengan bijak. 15. Teungku Meurah, Meurah Teungku Kata mutiara ini berarti “siapa yang mencari, dia yang menemukan”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya menunggu kesempatan datang, tetapi juga berusaha untuk mencari dan menciptakan kesempatan tersebut. Kita harus belajar untuk proaktif dan tidak takut mengambil risiko. 16. Saboh Pe Geunaseh, Saboh Pe Putoh Kata mutiara ini berarti “bagi kebahagiaan, bagi kesedihan”. Artinya, dalam hidup tidak selalu ada kebahagiaan dan keberuntungan, tetapi juga kesedihan dan kegagalan. Kita harus belajar untuk menerima semua itu dengan ikhlas dan tetap berusaha untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. 17. Uteu Nyeupang, Uteu Nyeupong Kata mutiara ini berarti “lebih baik memberi, daripada menerima”. Artinya, kita sebaiknya belajar untuk menjadi orang yang dermawan dan suka membantu orang lain. Kita akan merasa lebih bahagia dan puas ketika bisa memberikan manfaat bagi orang lain. 18. Teungku Meunoe, Meunoe Teungku Kata mutiara ini berarti “siapa yang merasa lapar, dia yang makan”. Artinya, dalam hidup kita harus belajar untuk bekerja keras dan berusaha mencari nafkah sendiri. Kita tidak boleh terlalu bergantung pada orang lain atau mengandalkan keberuntungan. 19. Saboh Pe Mate, Saboh Pe Lhok Kata mutiara ini berarti “bagi mati, bagi hidup”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain. Kita harus belajar untuk peduli dan membantu sesama, terutama orang yang membutuhkan. 20. Uteu Nyeurut, Uteu Nyeureueng Kata mutiara ini berarti “lebih baik menyusut, daripada merosot”. Artinya, kita sebaiknya tidak hanya berfokus pada keberhasilan atau kesuksesan sementara, tetapi juga memperhatikan keberlangsungan dan keberlanjutan jangka panjang. Kita harus belajar untuk menjaga stabilitas dan konsistensi dalam hidup. 21. Teungku Meujak, Meujak Teungku Kata mut

JamaahPengajian Tafsir Ibnu Katsir di Musalla Putri Dayah Darul Ihsan Diasuh Oleh Ustaz Mutiara Fahmi. artinya dalam konsep keyakinan meniadakan keserupaan bagi Allah dengan segala makhluk-Nya, dan dalam metode memegang teguh al-Qur'an dan Sunnah, sesuai dan sejalan dengan faham-faham Asy'ariyyah maka ia berarti termasuk dari golongan

Oleh Nanda Winar Sagita KETIKA masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan pernah berpidato pada acara Kongres Peradaban Aceh di AAC Dayan Dawood Banda Aceh pada tanggal 9 Desember 2015 silam. Dalam pidatonya tersebut beliau sempat mengatakan bahwa dari 13 bahasa daerah yang terdapat di Aceh, ada 187 kosa kata yang sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. [baca Rajab Bahri masukkan Kosakata Gayo jadi Bahasa Indonesia] Adapun klasifikasi dari ke-187 kosa kata tersebut meliputi 112 kosa kata dalam Bahasa Aceh, 45 kosa kata Bahasa Gayo, dan 30 kosa kata Bahasa Alas. Sebenarnya selain 3 bahasa tersebut, masih ada kata-kata dari bahasa daerah lain yang sudah pantas untuk dimasukkan ke dalam KBBI, misalnya kata smong dari bahasa Simeulue yang artinya merujuk pada peristiwa tsunami. Meskipun demikian, dalam tulisan kali ini penulis hanya akan membahas tentang kosa kata dalam KBBI yang berasal dari bahasa Gayo saja. Hal ini bukan bermaksud untuk mendiskreditkan bahasa lain, akan tetapi hanya untuk sekadar berbagi informasi yang kiranya masih belum banyak diketahui, khususnya oleh orang Gayo sendiri. Menurut Domenyk Eades, bahasa Gayo masuk ke dalam kelompok Melayu Polinesia, yakni bagian dari bahasa Austronesia yang mempunyai kedekatan dengan beberapa bahasa di Taiwan, Filipina, dan beberapa bahasa lain di kawasan Asia Tenggara. Adapun penutur bahasa Gayo bisa ditemukan paling banyak di daerah Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan beberapa daerah yang ruang lingkupnya lebih kecil seperti daerah Lokop Serbejadi Aceh Timur dan Gayo Kalul Aceh Tamiang. Seperti yang bisa kita telusuri dalam Kamus KBBI Edisi V, sebenarnya kosa kata dalam bahasa Gayo yang memiliki kode Gy terdapat lebih dari 45 kosa kata, lebih tepatnya 51 kosa kata. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat sebagaimana daftar berikut ini Ais, artinya bola menyentuh tangan pemain bola kaki Ampang, artinya tikar kecil khas Gayo berbentuk persegi empat, dihiasi sulaman, biasanya digunakan sebagai pelaspis tempat duduk pada acara adat Ampar, artinya padi yang sudah menguning Amung, artinya tempat pembawa barang yang terbuat dari kulit atau kain, diletakkan di punggung Angkap, artinya menetap di sekitar kediaman orang tua istri dalam adat perkawinan suku Gayo Awis, artinya tempat membawa barang, biasanya terbuat dari kain, digantungkan di bahu Bantut, artinya mengobati penyakit dengan cara memindahkannya ke tempat atau ke benda lain Baso[h], artinya terendam atau terkena air Batur, artinya tumpukan batu yang dibuat agar ikan berkumpul di tempat itu Bebalun, artinya anyaman khas Gayo, terbuat dari pandan berbentuk wadah, biasanya dengan hiasan Bebeke, artinya anyaman khas Gayo, dibuat dari pandan tanpa hiasan Belegong, artinya kalung yang terbuat dari untaian manik-manik Cengkude, artinya durian yang hampir matang Cengkung, artinya duduk dengan posisi kaki dilipat serta diangkat sambil bermenung Cepera, artinya lauk sangrai khas Gayo, dibuat dari jamur dan beras, disajikan pada perayaan perkawinan Cerap, artinya mencangkul bersama dengan posisi berderet ke samping Dedango, artinya cabang kayu yang sudah mati dan membusuk Degos, artinya bekas luka di bawah bibir Gading, artinya biji kemiri yang sudah tertanam atau tertimbun lama dan tempurungnya sudah memutih Gecik, artinya kepala desa adat pada suku Gayo Genuren, artinya peranti memasak manisan, terbuat dari tanah liat Getih, artinya tali di sawah untuk mengusir burung Keri, artinya serat daun nenas Kerot, artinya ketepatan pengucapan kata terutama dalam mengaji Kici, artinya menunjuk orang dengan jari tengah, jari yang lain dibengkokkan untuk mengejek atau menghina Langus, artinya penganyam terbuat dari bambu untuk melembutkan daun pandan yang mulai dianyam Lingke, artinya kerak di sekitar luka yang mulai sembuh Maji, artinya hampir busuk tentang padi atau ubi Mukenel, artinya prinsip hidup orang Gayo yang membuat mereka berani berkompetisi di dalam dan luar masyarakatnya Mukim, artinya kumpulan beberapa kampung dalam suku Gayo Pedi, artinya susunan atau tumpukan daun sirih Peluk, artinya wadah dibuat dari bambu, dan sebagainya berbentuk bulat memanjang digunakan untuk menampung belalang tangkapan Pemue, artinya hipnosis untuk binatang terutama binatang bias, seperti harimau Ramal, artinya mengembunkan agar lebih lembut misalnya tembakau, daun pandan yang sudah dikeringkan Reluh, artinya mencuci sambil dikocok benda berongga berbentuk bulat panjang atau bermulut kecil, seperti botol atau tabung yang panjang Rise, artinya daging mengeras karena tertusuk duri paling sering di telapak kaki Rusip, artinya bunga yang keluar dari jantung pisang berbentuk seperti buah pisang dan berisi air yang rasanya manis Sangral, artinya memasak telur seperti menggoreng tanpa minyak tetapi menggunakan daun pisang Sarang, artinya ilmu penahan atau penunda turunnya hujan Saur, artinya nyanyian bersama dalam kesenian Saman Selensung, artinya sirih dengan ramuannya berbentuk seperti kerucut, digunakan dalam acara yang berbau mistik Seliwen, artinya bakal kuku yang keras di ujung jari Seroh, artinya mulai keluar buahnya tentang padi Sige, artinya tangga untuk memanjat pohon terbuat dari sebatang bambu bercabang Sisip, artinya jeruji pada sangkar burung, terbuat dari bambu atau lidi Sugul, artinya pertanda alam berupa hujan pada waktu hari panas yang menyiratkan orang meninggal Temuluk, artinya lapisan paling bawah dalam kelas sosial suku Gayo, biasanya dahulu diisi kaum budak Tenenik, artinya bakal telur yang terdapat dalam perut unggas Teniron, artinya permintaan selain mahar yang harus dipenuhi pihak pengantin laki-laki dalam adat perkawinan suku Gayo Terlok, artinya tunas yang tumbuh dalam tanah bukan dari batang yang terpotong Timuk, artinya memukul dengan kepalan tangan mengarah ke ulu hati Dari ke 51 kata tersebut, kita dapat melihat adanya kosa kata yang berasal dari bahasa Gayo yang hanya dipahami di satu daerah tertentu seperti cengkudu di Gayo Lues, bahasa Gayo lama yang bahkan banyak tidak diketahui lagi oleh generasi muda seperti belegong, serta beberapa kosa kata yang merupakan bentuk serapan dari bahasa lain akan tetapi tetap ditulis dengan kode Gy seperti mukim dan gecik dari bahasa Aceh. Selain itu, jika dikategorikan berdasarkan bentuk kelas kata, maka secara keseluruhan didominasi oleh nominal kata benda yakni 33 kosa kata, dan disusul oleh verbal kata kerja yakni 13 kosa kata, sedangkan adjektiva kata sifat hanya ada 4 kosa kata. Sebenarnya selain ke 51 kosa kata tersebut, masih ada 2 kosa kata lagi yang berasal dari bahasa Gayo, tetapi tanpa diberi kode Gy, yaitu belah nama klan pada suku bangsa Gayo dan didong kesenian tradisional Gayo. Namun untuk kosa kata saman, pengertian dalam KBBI justru dilakukan generalisasi dengan definisi sebagai berikut “tari ritmik di Aceh, dilakukan oleh lebih dari sepuluh pemain sambil duduk berlutut dan berjajar, mereka membuat gerak pukulan telapak tangan ke dada dan paha secara berirama, diiringi dengan nyanyian pantun yang dimulai oleh syekh selaku pimpinan.” Sebagai penutup, kita berharap Pemerintah Indonesia bisa merevisi kekeliruan tersebut dan memasukkan lebih banyak lagi kosa kata daerah ke dalam KBBI. Bukan hanya dari bahasa Gayo saja, tetapi berlaku juga untuk bahasa daerah lain di daerah Aceh, yang notabenenya sama sekali belum menyumbang kosa kata dalam khazanah linguistik Nusantara.[] Nanda Winar Sagita, Penulis adalah alumnus FKIP Sejarah Unsyiah kelahiran Kampung Wih Nareh Kecamatan Pegasing. Comments comments
KamusBahasa Indonesia-Bahasa Gayo I 979459699X. 105 91 28MB Read more. Kamus Bahasa Karo-Indonesia 9796666421. 856 62 19MB Read more. dengan term sains atau istilah khusus dari kebudayaan tertentu yang tidak dapat atau sangat sulit dicarikan sinonim atau artinya dalam kata bahasa Manggarai diputuskan tak perlu dimasukkan di dalam kamus Kebetulansekali dibawah ini admin memberikan 7 contoh Pembuka dan Penutup Pidato Dalam Bahasa Inggris. Paling tidak kalian mengetahui alur dan memulai presentasi dalam bahasa Inggris seperti apa. Pastikan kita menggunakan kalimat yang tepat a. Admin mengumpulkan data tentang Contoh Kata Pembuka Presentasi Dalam Bahasa Inggris. 157 Baekhyun punya nama cina yaitu Bian Bai Xian yg artinya murni dan berbudi luhur 158. Dalam masa trainee, Yunho DBSK sesekali mengunjungi mereka, membantu gerakan mereka dan mengajari bagaimana mengekspresikan diri sendiri. iron babogado isseul gayo ajikdo moreulnayo 두 팔 벌려 서있는 날 kata-kata mutiara dalam bahasa korea
KataDidong berasal dari kata dendang yang artinya sama dengan denang atau donang yang dalam bahasa Gayo, yaitu menghibur diri sendiri dengan menyanyi. Awalnya kesenian ini di pentaskan hanya untuk pesta perkawinan, upacara tradisional, dan hari libur penting, namun dalam perkembangannya telah menjadi seni pertunjukan untuk umum.
BahasaPakpak atau Batak Pakpak adalah sebuah dialek bahasa Batak yang terdapat di provinsi Sumatra Utara.Bahasa Pakpak merupakan bahasa asli dari Suku Batak Dairi. Persebaran. Bahasa Pakpak merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh etnis Pakpak yang memiliki populasi yang signifikan di Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat dan sebagian wilayah di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Hebatnya strategi Dahlan dalam menggandeng atau mendirikan koran lokal dengan konten nasional dari Jawa Pos, telah melampaui target Eric Samola, yakni mencapai tiras satu juta eksemplar per hari, yang hanya membutuhkan waktu sepuluh tahun. Dan pada tahun 1993, dahlan mengundurkan diri dari kursi pemimpin redaksi dengan usia 42 tahun. xbqvM.
  • 59nt27u0tf.pages.dev/669
  • 59nt27u0tf.pages.dev/502
  • 59nt27u0tf.pages.dev/238
  • 59nt27u0tf.pages.dev/151
  • 59nt27u0tf.pages.dev/733
  • 59nt27u0tf.pages.dev/493
  • 59nt27u0tf.pages.dev/862
  • 59nt27u0tf.pages.dev/23
  • kata mutiara bahasa gayo dan artinya