laporanpraktikum kimia anorganik ii reaktifitas logam transisi, makalah kimia anorganik 2 unsur transisi umum pendahulian latar belakang unsur unsur transisi didefinisikan sebagai unsur unsur baik dalam atom netralnya dan atau atom dalam senyawanya mengandung konfigurasi elektronik belum Tujuan Percobaan Mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan senyawa-senyawanya Landasan Teori Tahun 1809 Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey dalam sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Oersted. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang memperoleh logam aluminium masih dipakai melaui proses Heroult Alian & Safikno, 2018. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb Saefulah, et al., 2018. Secara satu persatu atau bersamasama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan arus, koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan,material pesawat terbang, mobil, kapal laut, konstruksi Surdia & Saito, 1999. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodicunsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol sma. Struktur kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan yang rendah bila dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium memiliki karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3 Jeffery, et al., 1989. Aluminium banyak digunakan pada peralatan industri maupun kemasan pangan karena sifatnya yang ringan, relatif murah, dan kuat. Aluminium murni memiliki tensile strength 34 MPa dan yield strength 90 MPa. Garam aluminium tidak merusak lingkungan dan tidak beracun sehingga dapat digunakan sebagai material kemasan makanan. Selain itu, aluminium juga memiliki konduktivitas panas tinggi yaitu 247 sehingga cocok digunakan sebagai bahan konstruksi peralatan proses pengolahan bahan pangan. Namun, kontak antara aluminium dengan fluida proses atau bahan pangan berpotensi menimbulkan korosi kareana asam sitrat banyak digunakan di dalam produk minuman rasa buah. Selain itu, asam sitrat juga difungsikan sebagai bahan pengawet, anti-oksidan, penstabil, dan agen chelating pada produk-produk makanan. Di dalam larutan asam sitrat 5%-w/w, korosi aluminium akan mengakibatkan pengurangan ketebalan aluminium sekitar 10 μm/tahun pada temperatur ruang dan 0,1 mm/tahun pada temperatur 50oC. Laju korosi dipengaruhi oleh tingkat keasaman fluida, oksigen terlarut, temperatur, lama waktu kontak, dan cara kontak fluida proses. Fluida dapat berkontak dengan aluminium pada kondisi diam statik atau bergerak dinamis Nurdin, et al., 2018 Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain ringan, tahan korosi, penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium Sinha, 2003. Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat serta sangat stabil tidak bereaksi dengan lingkungannya sehingga melindungi bagian yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier titik leburnya lebih dari 2000º C. sifat mekaniknya. Ketahan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk kemurnian 99,0 % atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65 % dari hantaran listrik tembaga, tetapi masa jenisnya kira-kira sepertiganya sehingga memungkinkan untuk memperluas penampangnya. Oleh karena itu dapat dipergunakan untuk kabel tenaga dan dalam berbagai bentuk umpamanya sebagai lembaran tipis foil Totten, 2003. Alumina Al2O3 merupakan material keramik nonsilikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 2051 °C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai 1700°C. Alumina mempunyai ketahanan listrik yang tinggi dan tahan terhadap kejutan termal dan korosi. Alumina Al2O3 diperoleh dari pengolahan biji bauksit yang mengandung 50-60% Al2O3; 1- 20% Fe2O3; 1-10% silika; sedikit sekali titanium, zirkonium dan oksida logam transisi lain; dansisanya 20-30% adalah air. Aluminium oksida Al2O3 atau yang lebih dikenal dengan alumina insulator penghantar panas dan listrik yang oksida Al2O3 berperan penting dalam ketahanan logam aluminum terhadap perkaratan dengan udara, Logam aluminium sebenarnya amat mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk aluminium oksida yang terbentuk sebagai lapisan tipis yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium, Lapisan ini melindungi logam aluminium dari oksidasi lebih lanjut Sidabutar, 2017. Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui reaksi alumunium dan senyawa-senyawa pada reaksi asam, basa, dan oksigen. Alat Dan Bahan Dalam percobaan ini mengguakan alat diantaranya adalah tabung reaksi, gelas kimia pembakar spirtus. Bahan yang digunakan yaitu HCl encer, beberapa potongan logam Al, larutan HgCl2 0,1 M dalam pelarut etanol, larutan NaOH 0,1 M Skema Kerja Eksperimen 1 Gambar 1. Skema Reaksi HCl dan NaOH Eksperimen 2 Gambar 2. Skema Eksperimen 2 Eksperimen 3 Gambar 3. Skema Eksperimen 3 Hasil Berdasarkan percobaan dari reaksi Alumunium dan senyawa-senyawanya diperoleh hasil berikut table. 1 Tabel 1. Percobaan Logam Alumunium Al Dan Senyawanya Eksperimen Perlakuan Pengamatan Eksperimen 1 HCl + logam Al Muncul sedikit gelembung dan larutan tak berwarna HCl + logam Al dipanaskan Gelembung gas, perubahan warna, bening abu-abu Reaksi yang terjadi Penghilangan Oksida Al Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Setelah Oksidasi Al Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g Al OH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Eksperimen 2 NaOH + logam Al Pada Awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan NaOH + logam Al dipanaskan Terbentuk Gelembung Gas banyak Reaksi yang terjadi Penghilang Oksida Al Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g Setelah Oksidasi Al 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Eksperimen 3 logam Al diamplas + HgCl2 + O2 Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2 Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Logam Alumunium foil + HgCl2 + O2 Setelah ditambahkan HgCl2 Al foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s logam Al tdk diamplas + HgCl2 + O2 tidak terjadi perubahan terhadap logam Al Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pembahasan Eksperimen 1 Pada percobaan ini terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan HCl encer yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini yaitu. Muncul sedikit gelembung yang menandakan terbentuk nya gas H2 dan larutan tak berwarna, Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Pada percobaan ini Al pada perlakukan pertama Al bereaksi secara lambat, meskipun memiliki energi potensialnya reduksinya berharga negative, namun sukar reaktif karena Al dilapisi lapisan oksidanya, lapisan dengan ketebalan 10-4 – 10-6 mm pada permukaan luar Alumunium yang dilapisi oksida yang menghambat terjadinya reaksi. Als → Al3+ + 3e­- E0 = -1,67 V 3H+ + 3e → 3/2H2 E0 = 0 V Als + 3H+ → Al3+ + 3/2 H2 E° = -1,67 V Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan HCl encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas, perubahan warna mennjadi bening menjadi abu-abu yang mendakan terbentuknya AlOH3. Perubahan ini terjadi menurut persemaan reaksi kimia Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g AlOH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Pada larutan ini bersifat asam, terdapat lebih sedikit gelembung yang merupakan gas hidrogen yang terbentuk pada reaksi Eksperimen 2 Pada percobaan seperti eksperimen 1 terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan NaOH yang telah dilarukan sebelumnya yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini pada awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan putih yang menjadi indikasi terbentuknya spesi kimia AlOH3, perubahan secara kualitatif ini dikarena oleh reaksi yang terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan NaOH encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi Ea menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas dalam jumlah banyak. Karena penambahan basa berlebih membentuk senyawa [AlOH4]– yang menyebabkan endapan menjadi larut. Pada percobaan ini gas yang terbentuk adalah gas hidrogen, gas hidrogen yang lebih banyak dihasilkan adalah pada eksperiman reaksi dengan HCl pada percobaan pertama dengan suasana Asam. Pada percobaan kedua Al bereaksi dengan NaOH dengan suasana basa. Eksperimen 3 Pada percobaan ketiga dilakukan tiga perlakuan, pada perlakuan pertama logam logam Al diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Diamati pada percobaan Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan, Al yang mengelupas ini akan beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Pada percobaan selanjutnya, Logam Alumunium foil direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Pada perlakuan ini diamati bahwa setelah ditambahkan HgCl2, Alumunium foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi. Hal ini diakbitkan pada beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pada percobaan yang ketiga, logam Al tidak diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. diamati tidak terjadi perubahan terhadap logam Al. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s pada Al2O3 stabil karena sulit bereaksi dengan udara yang ada disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam atau basa encer dan asam pekat. Hal ini menunjukkan sifat. kovalen karena jari-jari atomnya yang kecil. Kesimpulan Senyawa Alumunium dapat bereaksi dalam suasana asam ataupun basa membentuk gas H2 ­namun Alumunium mememiliki kecenderungan terhadap reaksi dengan suasana basa dibandingkan dengan suasana asam. Logam Alumumium bersifat Amfoter. Logam Alumunium dapat dicuci dengan HgCl2 untuk menghilangkan oksida pada Alumunium, Alumunium dapat teroksidasi pada permukaan membentuk alumina atau Al2O3, kemudian akan permukaan akan menghambat reaksi lebih lanjut pada Alumunium di dalam permukaan. Saran Perlu dilakukan pada praktikum ini untuk metoda Analisis logam Al terhadap pengaruh korosi dari konsentrasi Asam Sitrat. Daftar Pustaka Alian, H. & Safikno, F. A., 2018. Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Artificial Aging Aluminium Daur Ulang Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro. Jurnal Rekayasa Mesin, 182, pp. 79-84. Jeffery, G. H., Bassett, J., Mendham, J. & Denney, R. C., 1989. Vogel’s Textbook Of Quantitative Chemical Analysis. 5th ed. England Longman Group UK Limited. Nurdin, I., Pramujo, W. & Hary, D., 2018. Pengaruh Laju Alir Larutan Asam Sitrat terhadap Korosi Aluminium. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik , 82, pp. 53-62. Saefulah, I., Agus, P. & Ricki, H., 2018. Studi Karakteristik Sifat Mekanik Alumunium Matrix Composite Amc Paduan Al, 5%Cu, 12%Mg, 15% Sic Hasil Proses Stir Casting Dengan Variasi Temperatur Pengadukan. Jurnal TEKNIKA, 122, pp. 151-164. Sidabutar, T. E., 2017. Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Magnesium Alumina Silika Dari Abu Vulkanik Gunung Sinabung. Jurnal Teknik Mesin JTM, 61, pp. 28-35. Sinha, A. K., 2003. Physical Metallurgy Handbook. New York McGraw-Hill Companies, Inc.. Surdia, T. & Saito, S., 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta PT. Pradnya Paramita. Totten, G. E., 2003. Physical Metallurgy and Proses Handbook. New York Marcel Dekker, Inc. ViewNotes - 002 CORNELLIA PERMATA DESTA_ 4311417058 _ PRAKTIKUM ALUMUNIUM DAN CHEMISTRY 001 at State University of Semarang. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ALUMUNIUM DAN. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; Textbook Solutions Expert Tutors Earn.
Aluminium adalah senyawa logam yang terletak pada golongan III A, dengan lambang unsur Al dan memiliki nomer atom 13. Logam aluminium merupakan logam yang memiliki kelimpahan terbesar di bumi. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan senyawa-senyawanya. Metode yang digunakan adalah pereaksian logam aluminium dengan asam, basa, dan oksigen. Aluminium bersifat amfoter tetapi lebih cepat bereaksi dengan basa daripada asam. Hal ini dikarenakan aluminium termasuk asam lewis. Aluminium yang ditetesi larutan HgCl2 membentuk aluminium amalgama dan ion-ion aluminium melarut. Larutan HgCl2 dapat membersihkan lapisan permukaan aluminium secara efektif karena larutan tersebut dapat melepaskan lapisan oksida dari aluminium. Reaksi logam aluminium dengan oksigen menghasilkan serabut seperti jarum.
LaporanPraktikum Biokimia Dasar: Pengaruh pH dan Suhu terhadap Aktivitas Enzim Amilase. Laporan Praktikum Kimia Organik: Alkohol dan Fenol. Laporan Praktikum Genetika: Imitasi Perbandingan Genetis. Laporan Praktikum Kimia Dasar: Spektrofotometri. Laporan Praktikum Genetika: Gen yang Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin (Sex-Linked Genes) 0% found this document useful 0 votes49 views13 pagesOriginal TitleLaporan Aluminium dan © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes49 views13 pagesLaporan Aluminium Dan SenyawanyaOriginal TitleLaporan Aluminium dan HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap Praktikum Anorganik dengan judul “Aluminium danSenyawanya” disusun oleh Nama Mukmin Nim 091314022Kelas BKelompok IVTelah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten dandinyatakan Juni 2011Koordinator AsistenAsistenKurnia Ramadhani, S. SiAbdur Rahman Arif. S. SiMengetahui,Dosen Penanggung JawabDr. Pince Salempa, M. Si Percobaan “Aluminium dan Senyawanya” Percobaan Tujuan percobaan ini yaitu untuk mempelajari sifat-sifat logam aluminiumdan persenyawaannya. Teori Aluminium ialah unsur aluminium ialah Al, dan nomor atomnya ialah logam paling bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpotmobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api Wikipedia,2011.Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang ringan, tidak beracun sebagai logam,nonmagnetik dan tidak sangat lunak dan adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensialreduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di adalahunsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logamaluminium dari senyawanya Nununk, 2010. Nama aluminium diturunkan dari kata alum yang meninjuk pada senyawagaram rangkap KalSO 4 2 .12H 2 O; kata ini berasal dari bahasa latin alumen yangartinya garam pahit. Oleh Humphry Davy, logam rangkap ini diusulkan dengan namaalumium kemudian berubah menjadi aluminum. Namun, nama ini pun segeratermodifikasi menjadi aluminium yang menjadi populer di seluruh dunia kecualiAmerika Utara dimana American Chemical Society Himpunan Masyarakat Kimia Amerika pada tahun 1925 memutuskan tetap menggunakan aluminum di dalam publikasinya Sugiyarto, 2003.Aluminium merupakan unsur logam abu-abu mangkilat, lembek, dan kurangkuat tetapi di alam pada kerak bumi terutama sebagai bauksit yangmenjadi sumber ini reaktif dan segera bereaksi dengan oksigen diudara membentuk lapisan oksidanya yang membungkus badan logam sehinggamenghalangi oksidasi selanjutnya dan logam menjadi tahan karat. Campurannyadengan logam-logam seperti Ni, Cu, Zn, Si, dsb, menghasilkan alloy yang ringandengan kegunaan yang luas, misalnya untuk pesawat terbang, kapal, blok mesin, alat-alat rumah tangga, kerangka bangunan, dll. Okasidanya sebagai alumina Al 2 O 3 yang ditemukan di alam antara lain berupa merah delima, safir, korundum dan emeriyang digunakan untuk pembuatan delas dan bahan tahan panas Mulyono, 2007.Aluminium merupakan konduktor listrik yang konduktor yang baik juga buat ditempa menjadilembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang, tahan digunakan dalam banyak darinya digunakan dalam kabel bertegangan secara luasdigunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumahsebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dan sebagainya. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks Wikipedia,2011.Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan asam nitrat, logamaluminium tidak bereaksi karena permukaan menjadipasif, etapi dalam keadaan tidak murni qakan bereaksi dengan asam nitrat dalam sembarang alkalikaustik panas bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dan gas hidrogenTim Dosen Kimia Anorganik, 2010.Aluminium dengan kanfigurasi elektronik [10Ne]3s23p1 dikenal mempunyaitingkat oksidasi +3 dalam senyawanya. Logam aluminium tahan terhadap korosiudara karena reaksi antara logam aluminium dengan oksigen membentuk lapisannonpori dan membungkus permukaan logam hingga tidak terjadi reaksi lanjutSugiyarto, 2003. Padapraktikum kali ini, tahapan pengasapan panas awalnya dimulai dengan penyiangan bahan, untuk ikan dibersihkan sisik dan dikeluarkan isi perutnya, daging sapi di thewing dan dibersihkan begitu pula dengan daging ayam. L alu pemberian bumbu yang diratakan diatas daging sapi, ayam dan ikan, lalu merendam bahan di dalam bumbu selama 15 menit, kemudian baru di asapkan.

A. JUDUL PERCOBAAN Aluminium dan Senyawanya B. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mempelajari sifat-sifat aluminium dan persenyawaannya. C. KAJIAN TEORI Aluminium berasal dari bahasa Latin alumen, alum orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine untuk basa alum dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini adalah oksida logam yang belum ditemukan. Wohler yang biasanya disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini pada 1827, walau aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya. Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam ini aluminum walau belum ditemukan saat itu, walau pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan “ium”. Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika American Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk selanjutnya pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi mereka Mohsin, 2006. Aluminum, Al, merupakan anggota golongan 13 berada sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminum yang paling penting dalam metalurgi adalah bauksit, AlOx OH3-2x 0 endapan putih + metil violet ungu → endapan ungu b. Membandingkan Aluminium Klorida dengan Magnesium Klorida 1 Kristal AlCl3 putih → tidak meleleh sempurna 2 menit/120 detik ↑ Kristal MgCl2 putih → meleleh 54 detik ↑ 2 Kristal AlCl3 putih + air bening → larutan keruh pH = 3 Kristal MgCl2 putih + air bening → larutan bening pH = 4 c. Membandingkan Sifat Asam-Basa Al2O3 dan MgO 1 0,1 gram Al2O3 serbuk putih + 3 mL H2O bening → larutan bening, endapan putih larutan keruh, pH = 8 0,1 gram MgO serbuk putih + 3 mL H2O bening → larutan bening, endapan putih larutan keruh, pH = 10 2 0,1 gram Al2O3 serbuk putih + 3 mL HCl encer bening → larutan bening, endapan putih, pH = 7 0,1 gram Al2O3 serbuk putih + NaOH bening → larutan bening, endapan putih, pH = 14 0,1 gram MgO serbuk putih + 3 mL HCl encer bening → larutan keruh, endapan putih, pH = 10 0,1 gram MgO serbuk putih + NaOH bening → larutan keruh, endapan putih, pH = 14 d. Membandingkan Sifat Basa Ion Aluminium dan Magnesium 1 3 mL AlCl3 bening, pH = 3 + NaOH 2 N bening → larutan bening, endapan putih 2 3 mL MgCl2 bening, pH = 7 + NaOH 2 N bening → larutan keruh G. PEMBAHASAN a. Sifat Aluminium Hidroksida Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat AlOH3. Pada percobaan ini, larutan AlCl3 0,1 M ditambahkan dengan beberapa tetes larutan NH4OH menghasilkan larutan bening dan terdapat sedikit endapan. Ketika diteruskan penambahan NH4OH hingga berlebih, maka endapan itu larut kembali dikarenakan kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam ammonium disebabkan oleh efek ion sekutu dan hal ini menunjukkan AlOH3 yang terbentuk telah menjadi ion kompleks tetrahidroksoaluminat [AlOH4]-. Adapun reaksinya AlCl3 + 3NH4OH → AlOH3↓ + 3NH4Cl AlOH3↓ + NH4OH → [AlOH4]- + NH4+ Untuk percobaan selanjutnya, ke dalam larutan garam aluminium AlCl3 0,1 M ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 0,1 M maka akan diperoleh larutan yang tidak berwarna. Kemudian larutan tersebut dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama ditambahkan dengan larutan NaOH 0,1 M berlebih dan tidak terjadi perubahan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa apabila larutan garam aluminium ditambahkan basa maka akan diperoleh endapan putih-gelatin menurut persamaan reaksi AlCl3 + 3 NaOH → AlOH3↓ + 3NaCl Kemudian endapan AlOH3 melarut dalam reagensia berlebihan, di mana ion tetrahidroksoaluminat terbentuk AlOH3 + NaOH → [AlOH4]- + Na+ Kemudian untuk bagian kedua, ditambahkan beberapa tetes HCl 0,1 M menghasilkan larutan keruh dan endapan putih. Hal ini sesuai dengan teori bahwa jika suatu garam aluminium ditambahkan dengan larutan asam berlebih menyebabkan hidroksida yang terbentuk melarut kembali dengan persamaan reaksi AlOH3↓ + 3HCl → AlCl3 + 3H2O Pada percobaan selanjutnya, penambahan NaOH 0,1 M ke dalam larutan AlCl3 akan menghasilkan endapan AlOH3. Hal ini telah sesuai dengan teori dimana bila ke dalam larutan garam aluminium ditambahkan basa maka akan diperoleh endapan putih-gelatin menurut persamaan reaksi AlCl3 + 3NaOH → AlOH3↓ + 3NaCl Endapan yang terbentuk kemudian disaring dan dicuci dengan aquadest. Setelah itu ditambahkan dengan metal violet ungu menghasilkan serbuk berwarna ungu. Metil ungu memiliki trayek pH sekitar 0,5-1,5. Jika pH1,5 maka akan menunjukkan perubahan menjadi ungu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa endapan AlOH3 bersifat asam dengan pH>1,5. b. Membandingkan Aluminium Klorida dengan Magnesium Klorida 1. Kristal AlCl3 anhidrat yang dipanaskan akan lebih cepat meleleh dibandingkan dengan MgCl2 anhidrat. Hal ini disebabkan karena menurut aturan Fajans, kation dengan muatan yang besar Al3+, memilki daya mempolarisasi lebih besar dibandingkan Mg2+, sehingga MgCl2 anhidrat lebih bersifat ionik sedangkan AlCl3 anhidrat lebih bersifat kovalen. Kovalensi yang dimilki oleh AlCl3 anhidrat menyebabkan titik lelehnya rendah terikat lemah sedangkan untuk MgCl2 anhidrat yang cenderung ionik terikat kuat titik lelehnya tinggi. Adapun reaksi yang terjadi yaitu 2AlCl3 + 3/2O2 → Al2O3 + 3Cl2↑ 2MgCl2 + O2 → 2MgO + 2Cl2↑ 2. Pengujian selanjutnya adalah mengukur pH atau sifat senyawa dari AlCl3 dan MgCl2 dan membandingkan kelarutannya, di mana kedua senyawa anhidrat tersebut dilarutkan dengan air setetes demi setetes. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa MgCl2 lebih cepat larut 54 detik dibandingkan AlCl3, disebabkan karena MgCl2 lebih bersifat ionik dan interaksi antara ion polar dengan muatan ion Mg2+ lebih kuat sehingga ion Mg2+ dalam air lebih cepat larut dalam air dan mempunyai pH = 4. Hal ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika MgCl2 anhidrat diteteskan dengan air berlebih akan menghasilkan larutan asam lemah sebab MgCl2 terbuat dari basa kuat dan asam kuat yang sama kuatnya sehingga tertarik sama kuat, oleh karena itu MgCl2 berada pada pH asam lemah. Adapun persamaan reaksinya yaitu MgCl2­ + 2H2O → MgOH2↓ + 2HCl MgOH2↓ + 6H2O [MgH2O6]2+ + 2OH- Sedangkan pada AlCl3, di mana Al jika direaksikan dengan air lebih lama larut 2 menit/120 detik dan diperoleh larutan keruh dengan pH=3. Hal ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa AlCl3 jika dilarutkan dalam air banyak energi solvasi dibebaskan untuk membuat larutan ionik. Struktur yang diobservasi dalam kasus padatan ionik, terutama jika ada dalam ikatan ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika AlCl3 anhidrat diteteskan dengan air berlebih akan menghasilkan larutan asam dengan pH 2-3 atau lebih rendah jika larutan yang diperoleh lebih pekat, sebab AlCl3 terbuat dari basa kuat dan asam kuat sehingga yang lebih mendominasi adalah asam kuatnya, oleh karena itu AlCl3 berada pada pH asam. Adapun reaksinya yaitu AlCl3 + 3H2O → AlOH3↓ + 3HCl AlOH3↓ + 6H2O [AlH2O6]3+ + 3OH- [AlH2O6]3+ + H2O [AlH2O5OH]2+ + H3O+ [AlH2O5OH]2+ + H2O [AlH2O4OH2]2+ + H3O+ c. Membandingkan Sifat Asam-Basa Al2O3 dan MgO 1. Kristal Al2O3 yang direaksikan dengan air tidak terlarut, menunjukkan bahwa Al2O3 tidak bereaksi dengan air walaupun masih mengandung ion oksida, tetapi terlalu kuat berada dalam kisi padatan untuk bereaksi dengan pH=8. Adapun persamaan reaksinya adalah Al2O3 + H2O Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika Al2O3 ditambahkan dengan air berlebih akan menghasilkan larutan asam, sebab Al2O3 terbuat dari basa kuat dan asam kuat sehingga yang lebih mendominasi adalah asam kuatnya, oleh karena itu berada pada pH yang asam. Adapun persamaan reaksi yang terjadi yaitu Al2O3 + 3H2O → 2AlOH3↓ AlOH3↓ + 6H2O [AlH2O6]3+ + 3OH- [AlH2O6]3+ + H2O [AlH2O5OH]2+ + H3O+ [AlH2O5OH]2+ + H2O [AlH2O4OH2]2+ + H3O+ Pada MgO, setelah ditambahkan dengan aquadest menghasilkan larutan keruh dan endapan putih dengan pH=10. Hal ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika MgO ditambahkan dengan air berlebih akan menghasilkan larutan basa yaitu MgOH2 yang sedikit larut. Adapun persamaan reaksinya yaitu MgO + H2O → MgOH2↓ 2. Pada pengujian ini, Al2O3 ditambahkan dengan HCl 0,1 M menghasilkan larutan bening dengan pH=7. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Al2O3 dapat larut dalam medium asam yang menunjukkan sisi asam dari sifat amfoternya dapat larut dalam medium asam maupun basa. Adapun persamaan reaksinya yaitu Al2O3 + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2O Pada penambahan NaOH ke dalam kristal Al2O3 menghasilkan larutan bening dan terdapat endapan putih dengan pH=14. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Al2O3 dapat larut dalam medium basa yang menunjukkan sisi basa dari sifat amfoternya. Adapun persamaan reaksinya yaitu Al2O3 + 2NaOH → 2 NaAlO2 + H2O Untuk MgO, setelah ditambahkan HCl 0,1 M menghasilkan larutan keruh dan endapan putih dengan pH=10. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa MgO dapat larut dalam HCl menghasilkan larutan MgCl2. Adapun persamaan reaksinya yaitu MgO + HCl → MgCl2 + H2O Pada penambahan NaOH ke dalam kristal MgO larutan keruh dan endapan putih dengan pH=14. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa MgO tidak dapat bereaksi dengan NaOH walaupun dalam reagensia berlebihan. MgO + NaOH d. Membandingkan Sifat Basa Ion Aluminium dan Magnesium 1. Pada percobaan ini, larutan AlCl3 ditambahkan dengan NaOH menghasilkan larutan bening dan terdapat endapan putih dengan pH=3. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa apabila larutan garam aluminium ditambahkan basa maka akan diperoleh endapan putih menurut persamaan reaksi AlCl3 + 3NaOH → AlOH3↓ + 3NaCl Endapan AlOH3 melarut dalam reagensia berlebihan, di mana ion tetrahidroksoaluminat terbentuk AlOH3 + NaOH → [AlOH4]- + Na+ 2. Ke dalam larutan MgCl2 dengan ditambahkan dengan NaOH menghasilkan larutan keruh dengan pH=7. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa MgCl2 tidak dapat larut dalam NaOH walaupun dalam reagensia berlebihan dan menghasilkan endapan putih MgOH2. Adapun persamaan reaksinya yaitu MgCl2 + 2NaOH → MgOH2↓ + 2NaCl MgOH2↓ + NaOH H. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Aluminium merupakan senyawa yang bersifat amfoter yang dapat bersifat asam atau basa dan bereaksi dengan asam atau basa. 2. Aluminium hidroksida dapat larut dalam larutan asam ataupun basa sedangkan dengan ammonia akan membentuk endapan sempurna. 3. Kovalensi yang dimilki oleh AlCl3 anhidrat menyebabkan titik lelehnya rendah terikat lemah sedangkan untuk MgCl2 anhidrat yang cenderung ionik terikat kuat titik lelehnya tinggi. 4. Ion magnesium lebih bersifat basa dibandingkan dengan ion aluminium. b. Saran Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar melakukan percobaan dengan teliti dan sesuai dengan prosedur dan menggunakan bahan-bahan yang masih baik agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan teori. DAFTAR PUSTAKA Mohsin, Yulianto. 2006. Aluminium dan Senyawanya. Online http//club-kimia- Diakses pada tanggal 2 Mei 2011 Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta Bumi Aksara Sugiarto, Kristian H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta UNJ-Press Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Bagian I. Jakarta PT Kalman Media Pustaka Tim Dosen Kimia Anorganik. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar Laboratorium Kimia FMIPA UNM Description laporan praktikum Aluminium dan Senyawanya Reviewer Unknown Rating ItemReviewed laporan praktikum Aluminium dan Senyawanya

DownloadLaporan Aluminium (Repaired)_2 PDF [id] menu. Login; Tujuan Percobaan Mengetahui sifat-sifat aluminium dan senyawanya V. Tinjauan Pustaka Aluminium ialah salah satu unsur kimia golongan III A. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. ALUMINIUM Karakteristik zat-zat yang digunakan dalam praktikum Al Nama, Simbol, dan
Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan Anorganik Pembuatan Tawas 1 from By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Doc Percobaan Alumunium Dan Senyawa Senyawanya Umi Jamilah Academia Edu from Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. By vanny efia triwahyuni 1707111010. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Doc Laporan Praktikum Alumunium Siti Fatimah Academia Edu from Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. Laporan Praktikum Aluminium Dan Senyawanya Https Jurnal Umj Ac Id Index Php Konversi Article Download 891 815 / Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya.. Laporan praktikum kimia organik sintesis aspirin. By vanny efia triwahyuni 1707111010. Laporan berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya. Laporan praktikum elektrolisis, praktikum elektrolisis pada besi dan logam, praktikum kimia elektrolisis larutan kalium iodida.
  • ጄугէйи оժ
    • ጅ иջу φዉጬуςο թጫλе
    • Свуλивс ցа ቷг ыሓу
  • Уρեφуβጾ չэглυф

Berdasarkanmassa, aluminium menempati urutan ketiga diantara unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih aluminium yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3. Untuk ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan larutan

Download Free DOCXDownload Free PDFAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaUlfa FadilaLaporan Kimia Anorganik 1Related PapersPERCOBAAN VI Judul Percobaan ALUMINIUM DANUmi FadilahView PDFlaporan kimia anorganikMuhammad Ildafmengetahui senyawa apa saja yang termasuk senyawa kovalen dengan melihat pembelokkan arah aliran cairan, mendekati atau menjauhi penggarisView PDFlaporan praktikum alumuniumsiti fatimahaView PDFLAPORAN RESMINofera Ayu HapsariView PDFLaporan Akhir Praktikum Kimia Analit Semester 2Firmansyah FirmansyahView Triyana, PDFPUSAT PERBUKUANGraha HandyCraftChemistry book for High studentView PDFLAPORAN ANORGANIK INauval FadillahView PDFAnorganik 1Nauval Fadillahini adalah laporan kami selama semester 3. silahkan di baca dan semoga dapat memberikan refrensiView PDFAnorganik IIgumale fanjiView PDF

  1. Стጱниቇ πεчод щуфիцокру
  2. У մሣзвօσариб լовዛкυ
Chemistry(from Arabic: كيمياء, transliteration: Kimiya = change of objects / substances or Greek: χημεία, transliteration: khemeia) is the study of the composition, structure, and properties or materials from atomic to molecular scale, and change or transformation and interaction them to form material found everyday.Chemistry also studies understanding the properties and 0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesDescriptionLaporan Praktikum Kimia dasarCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesAluminium Dan SenyawanyaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

LAPORANHASIL PRAKTIKUM KIMIA. KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT. Dosen: Dr. rer. nat. Senam dan Dr. Hari Sutrisno ini dan pengaruhnya pada polarisasi anion sekalipun hanya kecil mengakibatkan beberapa oksida menunjukkan sifat asam dan senyawanya menjadi bersifat kovalen. (II) nitrat heksahidrat berwarna merah, larutan aluminium (III) nitrat

0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesDescriptionlaporan praktikum kimia anorganikOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesAluminium Dan SenyawanyaOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYAJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
LAPORANPRAKTIKUM. KIMIA ORGANIK I KEISOMERAN GEOMETRI. NAMA/NIM : FEBBY MARCELINA MURNI /A1C117037 Sedangkan senyawa dengan isomer trans memiliki tolakan yang lebih kecil sehingga senyawanya relative lebih stabil. XII. Daftar Pustaka. Selanjutnya sampel pada botol ini ditutup dengan aluminium foil dan diberi lubang-lubang kecil dan

0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam tersebutCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesLap. Aluminium Dan Senyawanya SelesaiDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam…Full description

laporanpraktikum organik. Laporan praktikum kimia perbedaan senywa organik dan senyawa anorganik. 1. JUDUL PERCOBAAN. 2. TUJUAN PERCOBAAN. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah Untuk mempelajari beberapa sifat umum senyawa organik dan anorgank. 3. WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN.
Aluminium dan senyawanya. B. TUJUAN PERCOBAAN Mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan persenyawaanya. C. TINJAUAN TEORI 1. tinjauan umum Aluminium merupakan logam yang berwarna putih keperakan dengan kerapatan yang rendah. Logam aluminium dapat beraksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan garamnya. Dengan asam nitrat, logam aluminium tidak bereaksi karena permukaan menjadi pasif, tetapi dalam keadaan tidak murni akan beraksi dengan asam nitrat dalam sebarang kepekatan Tim Dosen Kimia, 2019 1. Aluminium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Halida, nitrat dan sulfurnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk aluminium hidroksida AlOH3. Aluminium sulfat membentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk kristal yang menarik sehingga disebut tawas Svehla, 1979 266. Ion aluminium dalam larutan mempunyai dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai kelarutan senyawa aluminium dalam air, kecilnya ukuran dan tingginya muatan ion Al 3+ dan tingginya energi hidrasi yaitu-4613Kj/mol. Jika Al 3+ bergabung dengan anion kecil yang bermuatan tinggi, tingginya energi kisi yang dapat dihasilkan padatannya dan menyebabkan senyawa ini dapat sukar larut dalam air contohnya seperti Al2O3 Petrucci dan suminar, 1985 112-113. Persenyawaan logam aluminium yang dikenal adalah aluminium hidroksida AlOH3. Senyawa ini dapat diperoleh dengan mereaksikan garam aluminium dengan larutan amonium hidroksida. Logamyang seperti ini adalah logam alkali (IA), alkali tanah (IIA), dan aluminium. Contoh: natrium klorida c) Logam yang mempunyai beberapa bilangan oksidasi, penamaan senyawanya adalah nama ion logam di depan, disertai dengan menuliskan bilangan oksidasi dengan angka romawi dalam tanda kurung, dan nama ion nonlogam di belakang.

0% found this document useful 0 votes941 views9 pagesDescriptionLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaOriginal TitleLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes941 views9 pagesLaporan Praktikum Aluminium Dan Senyawa-Senyawa NyaOriginal TitleLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Y2nxK.
  • 59nt27u0tf.pages.dev/351
  • 59nt27u0tf.pages.dev/631
  • 59nt27u0tf.pages.dev/993
  • 59nt27u0tf.pages.dev/900
  • 59nt27u0tf.pages.dev/810
  • 59nt27u0tf.pages.dev/507
  • 59nt27u0tf.pages.dev/650
  • 59nt27u0tf.pages.dev/565
  • laporan praktikum aluminium dan senyawanya